Studi Metode dan Lama Pemanasan pada Ekstraksi Minyak Wijen (Sesamum indicum L)
Abstract
Pasar internasional untuk wijen akhir-akhir ini mulai diperhatikan oleh berbagai negara termasuk Indonesia. Prospek ekspor wijen tergantung dari kualitas wijen, ini terbukti tuntutan dari negara pengimpor yaitu rendemen minyak wijen harus lebih dari 30% dan tingkat residu pestisida yang rendah. Tingkat rendemen minyak biji wijen di Indonesia sebesar 20-25%. Proses pengambilan minyak yaitu melalui ekstraksi secara mekanis yaitu pengepresan. Cara ini dilakukan untuk memisahkan minyak dari bahan yang berkadar minyak tinggi hingga 30-70% dengan menggunakan alat bernama compression machine. Metode yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan 2 faktor, faktor 1 yaitu metode pemanasan (oven, kukus, dan sangrai) dengan suhu kontrol 85oC dan faktor II yaitu lama pemanasan (5, 10, 15 dan 20 menit) dan tiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Biji wijen yang diberi perlakuan panas kemudian dilakukan ekstraksi. Tekanan yang digunakan sebesar 350 kN. Percobaan ini memberikan informasi rendemen yang maksimal, kadar air, warna, ampas, keseimbangan massa dan warna. Hasil menunjukkan bahwa penelitian terbaik terdapat pada penyangraian selama 20 menit dengan hasil rendeman sebesar 34.12%, kadar air bahan sebesar 13.17%, kadar setelah pemanasan 6.97% dan ampas sebesar 56.96%. Sedangkan untuk warna terbaik kuning cerah yaitu pada penyangraian selama 20 menit.
Full Text:
PDFReferences
-
Refbacks
- There are currently no refbacks.