Pengaruh Pre-Treatment Bahan Baku dan Waktu Ekstraksi terhadap Karakteristik Pektin Kulit Pisang Raja (Musa Paradisiaca)

Alivia Nur Rizqi

Abstract


Pektin secara luas digunakan dalam pengolahan makanan khususnya untuk mengubah buah-buahan yg memiliki nilai yang rendah menjadi produk-produk berkualitas baik seperti selai, jelly, dan permen.Pektin juga memiliki banyak aplikasi dalam produk makanan dan obat-obatan sebagai agen pembentuk gel dan agen penstabil.Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah kulit buah pisang raja (Musa Paradisiaca) sebagai sumber pektin. Penelitian ini dilakukan dengan metode ekstraksi menggunakan pelarut asam klorida (HCl) kemudian ditambahkan etanol ke dalam filtrat untuk mengendapkan pektin dan proses terakhir dilakukan pengeringan untuk mendapatkan pektin kering. Variabel tetap yang digunakan dalam penelitian ini adalah berat bahan baku yang kan diekstraksi(50 gram), suhu ekstraksi (90⁰C), pelarut asam klorida (HCl), dan pH pelarut (1,5). Sedangkan variabel berubahnya adalah pre-treatment bahan baku (bahan basah/ kulit pisang segar dan bahan kering/ tepung kulit pisang) dan waktu ekstraksi 70, 85, dan 100 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil ekstraksi terbaik dapat diperoleh pada ekstraksi bahan basah dan  waktu ekstraksi 85 menit dengan rendemen sebesar 4.59%, kadar air 11,94%, kadar abu 1.27%, berat ekivalen 812.58mg, kadar metoksil 5.75%, dan kadar asam galakturonat sebesar 54.32%. Pektin yang dihasilkan dalam penelitian ini belum memenuhi standart apabila mengacu pada Food Chemical Codex (1996) namun sudah memenuhi standar apabila dibandingkan dengan standart International Pectin Producer Association (2003) dengan kadar abu kurang dari 10% dan kadar asam galakturonat lebih dari 35%.


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.