PENGARUH WAKTU PERENDAMAN LARUTAN CUKA APEL DAN TEKANAN UAP AIR AUTOCLAVE TERHADAP PENURUNAN KADAR MERKURI (Hg) PADA IKAN PARI AYAM (Dasyatis sephen) DI PANTAI KENJERAN SURABAYA

Herawan Saputro, Sumardi Hadi Surmarlan, Bambang Susilo

Abstract


Ikan pari merupakan tangkapan utama nelayan di Indonesia. Salah satu perairan yang banyak ditemukan ikan pari adalah pantai Kenjeran Surabaya. Ikan pari mempunyai peran ekologis yang sangat penting terutama sebagai predator benthos, plankton dan crustacea. Lumpur Pantai Timur Surabaya  tercemar logam berat merkuri (Hg) sehingga satwa yang tinggal dalam lumpur (benthos) rawan untuk dikonsumsi. Merkuri (air raksa) dengan nama kimia Hydragyrum (Hg) yang berarti perak cair, merupakan logam berat yang sangat toksik (beracun) dibandingkan logam berat lainnya. Dampak negatif Hg pada tubuh dapat menyebabkan kelainan fisik, serangan jantung dan gagal ginjal. Menurut FAO, SNI, dan FDA nilai ambang batas (NAB) kadar Hg dalam ikan sebesar 0,5 ppm. Untuk melihat kadar merkuri, maka dilakukan analisa dengan menggunakan AAS (Atomic Absorbance Specthophotometer). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penurunan  kadar merkuri (Hg) pada ikan pari ayam (Dasyatis sephen) sedangkan penelitian kedua untuk mengetahui kadar protein, kadar air, rendemen dan organoleptik. Hasil penelitian, baik waktu perendaman dan penambahan tekanan pengukusan memberikan pengaruh nyata pada penurunan kadar merkuri pada ikan pari sebesar 78% dan 82.8%.  Sedangkan kadar protein setelah perlakuan mempunyai korelasi yang nyata  terhadap kadar merkuri dengan R2 = 0,8925 dan kadar air sebesar 65.133 % sampai 78.904%. Hasil perlakuan yang terbaik adalah terdapat pada sampel A2B2 dengan perlakuan waktu perendaman 30 menit dan penambahan tekanan 2 atm.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.