PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KADAR AIR DAN GUGUS FUNGSI PLASTIK BIODEGRADABLE BERBAHAN DASAR PATI UMBI WALUR (Amorphophallus paenifolius var. sylvestris)

RISMA ZENATA

Abstract


Salah satu solusi alternatif untuk mengatasi bahaya akibat penggunaan plastik konvensional ialah dengan membuat plastik biodegradable berbahan dasar pati. Salah satu tumbuhan penghasil pati ialah walur (Amorphophallus paenifolius var. sylvestris) yang tersedia melimpah di Indonesia, namun tidak dimanfaatkan dengan baik. Oleh karena itu, dalam penelitian ini walur dipilih sebagai bahan baku utama pembuatan plastik biodegradable. Penelitian ini bertujuan : 1) untuk mengetahui cara pembuatan plastik biodegradable berbahan dasar umbi walur dan 2) untuk mengetahui pengaruh variasi penambahan gliserol terhadap kadar air dan gugus fungsi dari plastik biodegradable yang dihasilkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal, dengan 5 taraf perlakuan dan 2 kali ulangan. Faktor tunggal yang dimaksud ialah variasi penambahan gliserol. Adapun data kadar air yang diperoleh dianalisa dengan uji ANOVA (tipe oneway) dan uji lanjut BNT 5% dan DMRT 5%, sementara data gugus fungsi yang dihasilkan dianalisa secara deskriptif. Hasil yang didapat dari penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan massa gliserol dalam campuran polimer menyebabkan peningkatan persentase kadar air plastik biodegradable berbahan umbi walur, dengan kadar air tertinggi ada pada perlakuan 78% pati walur : 22% liserol sebesar 9,45 %. Selain itu, adanya variasi penambahan gliserol memberikan pengaruh yang signifikan pada kadar air plastik biodegradable. Sementara dalam kajian gugus fungsi, variasi penambahan gliserol tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kandungan gugus fungsi plastik biodegradable tersebut. Seluruh perlakuan memiliki gugus fungsi yang sama, yakni alkana kuat, alkuna, alkena, alkena kuat, cincin aromatik, dan senyawa lain yang dimungkinkan sebagai alkohol, eter, ester, atau asam karboksilat.

Kata kunci : plastik biodegradable , walur, gliserol

 


Full Text:

PDF

References


Dasuki, M., Lizda, J.M., dan Zulkifli. 2013. Pengaruh Penambahan NaOH Terhadap Karakteristik Bioplastik Tepung Porang. Jurusan Teknik Fisika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember . Surabaya.

Guilbert, S dan N. Gontard. 2005. Agropolymer for Edible Film and Biodegradable Film. Review of Agricultural Polymers Material. Physical and Mechanical Characteristic. Innovation in Food Packaging. J.H. Han (Ed) Elsevier.

Julianti, Elisa dan Mimi Nurminah. 2006. Buku Ajar Teknologi Pengemasan Departemen Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Kuswanto, H. 2003. Teknologi Pemrosesan, Pengemasan, dan Penyimpanan Benih. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Ristiana, M. 2006. Petunjuk Instrumen Kimia. Batan. Yogyakarta.

Rodriguez Maris, Oses Javier, Ziani Khalid, Mete Juan I. 2006. Combined Effect of Plastizers and Surfactants on the Physical Properties of Starch Based Edible Film. J. Food Research International. 39: pp 840-646.

Shi, R., Zhang, Z., Liu, Q., Han, Y., Zhang, L., Chen, D. and Tian, W. 2007. Characterization of CitricAcid / Glycerol Co-Plasticized Thermoplastic Starch Prepared by Melt Blending. Carbohydrate Polymers,69.

Sinaga, R., Gita M.G., Hendra S.G., dan Rosdanelli H. 2014. Pengaruh Penambahan Gliserol Terhadap Sifat Kekuatan Tarik dan Pemanjangan Saat Putus Bioplastik dari Pati Umbi Talas. Departemen Teknik Kimia. Usu. Sumatera Utara.

Stevens, MP. 2007. Polymer Chemistry terjemahan oleh Iis Sopyan. PT. Pradnya Paramita. Jakarta.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.