Pengaruh Konsentrasi Natrium Metabisulfit (Na2S2O5) dan Suhu Pengeringan Terhadap Karakteristik Tepung Ampas Tahu

Maita Atmi Nastiti

Abstract


Ampas tahu merupakan hasil samping dari proses pembuatan tahu. Ampas tahu memiliki daya tahan yang singkat. Jika tanpa proses pengolahan ampas tahu akan bertahan selama 3 hari. Salah satu alternatif pemanfaatan ampas tahu tersebut dengan pengolahan menjadi tepung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi natrium metabisulfit dan suhu pengeringan terhadap sifat tepung ampas tahu yang dihasilkan. Rancangan percobaan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan dua faktor dan 3 kali ulangan. Faktor pertama konsentrasi Natrium metabisulfit (200,  400 and 600) dan faktor kedua adalah suhu pengeringan (40, 50 and 60 °C). Analisa data menggunakan ANOVA (Analyiss of Variance) yang diikuti dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 0.05 dan 0.01. Pemilihan perlakuan terbaik menggunakan metode De Garmo. Berdasarkan hasil penelitian, konsentrasi natrium metabisulfit dan suhu pengeringan, memberikan pengaruh terhadap tepung ampas tahu yang dihasilkan. Hasil paling optimal diperoleh pada perlakuan konsentrasi natrium metabisulfit 600 ppm dan suhu 60°C. Pada perlakuan ini diperoleh nilai  kadar air 3.85%, kadar abu 2.40% dan derajat putih 60.09%, Escherichia coli 0 CFU/g dan Salmonella sp 0 CFU/g.


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.